Ia memilikinya selama 11 tahun sehingga menjadikannya pemilik terlama ke dua, sementara sang pemilik sebelumnya menjualnya dalam waktu 4 tahun saja.
Vanessa melanjutkan, “Saya telah melihat lebih daripada apa yang dapat saya bayangkan di Cage -- mulai dari serangan selagi saya hamil hingga ditepuk di bagian belakang.”
“Saya tidak pernah diberitahu tentang kegiatan paranormal dalam rumah itu ketika membelinya. Rumah itu menyenangkan dan berlokasi bagus di desa yang tenang, tapi apa yang ada di dalamnyalah yang menyebabkan orang hanya betah hanya 6 bulan.” “Ratusan tahun lalu, suatu pasangan membeli Cage seharga Rp 2,9 juta dan menjualnya merugi sebesar Rp 969 ribu hanya untuk melepaskan diri darinya. Saya sekarang menjualnya karena rumahnya semakin rusak dan saya mendapati bukti keberadaan arwah-arwah yang tersiksa di dalamnya.” “Saya mengajak sejumlah medium, dukun, dan penyidik ke sana untuk mencoba mengusir apapun yang ada di dalamnya.” Katanya mengenai pengalaman didorong sewaktu dulu sedang hamil tua, “Benar-benar mengerikan, saya ingat kekuatannya seperti sesuatu sedang mendorong saya sehingga terjatuh ke samping. Ketika di lantai, saya hanya bisa berbaring karena kaget.” “Kejadian lain adalah ketika saya sedang menggosok gigi. Ada sesuatu yang menepuk keras-keras bagian belakang saya ketika saya sedang sendirian di rumah. Bukan sekedar colekan, tapi sebuah tepukan sekuat tenaga, sungguh suatu tindakan jahat dan tidak terlihat ada siapapun.” “Ketika ada teman bersama saya di rumah, saya merasa aman tapi ketika sedang sendirian saya tidak betah dan tidak mau pulang ke sesuatu yang menguasai hidup saya. Dalam beberapa malam, saya sangat ketakutan sehingga tidur dengan menyembunyikan kepala dalam seprei dan menyalakan lampu kamar.” Sejak saat itu ia meneliti riwayat bekas penjara itu dan menjadi tahu tentang sejumlah korban wabah sampar (pes) Abad Pertengahan yang dikirim ke sana hingga tewas dan beberapa peristiwa bunuh diri di zaman modern.
Sembari menjual rumah itu, ia melanjutkan mencari tahu tentang sejarah kelamnya karena berharap menemukan jawaban mengapa arwah-arwah itu terus berkomunikasi dengan manusia hidup bahkan setelah beberapa abad berlalu. "Saya jarang kembali ke rumah, saya tidak pernah kembali ke sana sendiri, saya mencoba untuk tidak menginjakkan kaki di sana -- saya tahu apa yang ada di dalam sana dan tidak mau ke sana karena apapun yang ada di sana mengenal saya," kata Vanessa.
Kalau menurut mimin tinggal diundangin pak ustad terus bacain doa kelar, gimana menurut lo sob?
0 komentar:
Posting Komentar